Langsung ke konten utama

Proses... (Part 6)

Sebelum membaca bagian ini, pastikan kalian sudah membaca tentang:
Part 1: aku, kau, dia, dan pemeran kehidupan.
Part 2: aku dan kau.
Part 3: aku, kau, dia, dan pemeran kehidupan.
Part 4: aku, selepas kau pergi.
Part 5: pertanyaan.

--------------------


Ini merupakan akhir cerita.



Ending.
Tunggu sebentar...
Sejujurnya, aku pun tak tahu harus menulis apa lagi di sini?
Bukankah semuanya sudah aku bahas satu per satu di tiap-tiap bagian?

Baiklah, aku hanya ingin menyampaikan ini saja.
Aku menulis semua ini agar tulisan ini dapat menjadi pengingat di masa yang akan datang bahwa aku pernah bercerita sedemikian panjangnya.
Dari cerita ini juga aku belajar banyak pelajaran kehidupan.
Tak ada maksud lain.

Terima kasih yang sebesar-besarnya bagi kalian semua yang telah rela menunggu dan membaca hingga bagian ini.
Maaf jika selama penulisan ini terdapat hal yang kurang berkenan.

Perihal "aku"?
Aku akan mencoba melanjutkan perjalanannya seperti sedia kala,
entah dengan versi cerita mana lagi yang akan aku perankan,
entah rasa apa yang akan aku temui,
biarkan semua itu membuat aku menjadi manusia,
dengan atau tanpa kau di samping aku,
aku akan terus berlanjut.

Aku akan berusaha ikhlas
meski tak tahu kapan saat itu.
Tentang pertanyaan aku?
Semoga akan ada jawabnya dan kelak jawab itulah yang mungkin membuat aku sadar dan pada akhirnya mengikhlaskan.
Jika memang tak ada jawabnya, biarkan saja aku terus melanjutkan perjalanan bersama harapan akan sang waktu yang turut menyembuhkan aku.

Aku selalu percaya Tuhan selalu memberikan yang terbaik.
Aku selalu percaya Tuhan selalu langsung menjawab doa-doa aku.
Jika memang kau akan kembali, pasti ada saja cara Dia mengembalikannya.
Jika memang kau tetap pergi, pasti ada saja rencana baik Dia dibalik semuanya.
Doakan aku baik-baik saja.
Dan biarkan semesta yang bekerja.

Sampai jumpa di kesempatan hebat lainnya yang tak pernah terduga, sayang!
Jaga dirimu baik-baik.
Karena kita sudah sampai di penghujung cerita.
Jangan rindu akan cerita aku.
Karena kata Dilan rindu itu berat hehe.



Maret, 2016.


--------------------

Selesai.




Palembang, 12/7/19

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...