Halooo!
Tulisan kali ini kemungkinan akan bersambung (serial)~
Apabila ada kesamaan nama, tempat, maupun jalan cerita mohon dimaafkan yaa^^
Saran maupun kritik sangat diharapkan^^
Happy reading!
--------------------
Ini cerita tentang aku, kau, dia dan pemeran kehidupan.
Dan izinkan aku menulis tentang semua ini.
Dan izinkan aku menulis tentang semua ini.
4 tahun bukan waktu yang sebentar untukku mengenalmu.
Aku tak tahu apakah mengenalmu merupakan sebuah takdir atau hanya sebuah ketidaksengajaan?
Aku jua tak tahu apakah aku sudah mengenalmu seutuhnya?
Tapi, satu hal yang aku tahu, aku sangat berterima kasih kepada-Nya karena telah mempertemukan aku dan kau.
Ah, begitu banyak memori denganmu.
Kenangan.
Kenangan yang aku yakin akan menjadikanku lebih kuat di masa mendatang.
Terima kasih.
Terima kasih karena entah dalam se-per-sekian waktuku hidup di dunia ini, kau turut mewarnainya.
Terima kasih karena kau telah berada di sampingku dalam berbagai macam skenario kehidupan ini.
Saat aku di atas,
saat aku di bawah...
Kau berada di sampingku...
Hingga mungkin di usiaku yang baru seumur jagung ini, lebih dari setengah momen berharga kulalui bersamamu.
Terima kasih karena telah mampu memberikan kata penyemangat bagiku selama ini di saat aku seolah tidak mampu lagi menghadapi tantangan hidup ini.
Terima kasih karena telah sabar menghadapi berbagai celotehku yang mungkin sangat memuakkan bagimu.
Terima kasih karena di saat aku menangis, kau berbesar hati mendengarkan tangisanku.
Terima kasih karena telah menghiburku.
Terima kasih jua karena telah mengingatkanku akan perkataan seseorang,
"Jangan lupa untuk menjadi manusia".
Menjadi manusia karena aku harus perlu merasakan bahagia, sedih, amarah, menangis, tertawa, dan lainnya yang tak bisa aku sebutkan satu per satu.
Dan salah satunya, karenamu, aku mampu merasakan menjadi manusia.
Terima kasih.
--------------------
Bersambung...
Palembang, 6/6/19
Komentar
Posting Komentar