Mungkin ini saatnya...
Tak bisa lagi dipungkiri...
Jika hati yang telah berbicara?
Logika tak bisa berpikir lagi
Terima kasih atas semuanya
Terima kasih atas suka
Terima kasih atas duka
Terima kasih sudah berada di saat titik terendahku, di saat aku sedang lemah, terima kasih sudah berada di sampingku di saat titik tertinggiku, di saat aku sedang kuat.
Begitu banyak pelajaran kehidupan yang telah kudapat, pelajaran yang tak diajari di sekolahan, namun berguna pada saatnya nanti. Pelajaran kehidupan.
Terima kasih karena telah pernah mewarnai kisah hidupku di dunia, turut campur dalam hidupku. Walau mungkin tak lama, hanya dalam hitungan tahun. Setidaknya, kau pernah menjadi sahabat bagiku. Entahlah kau menganggapku apa sekarang, namun sampai kapanpun aku akan tetap menganggapmu sebagai Saudara. Saudara Muslimku. Banyak hal yang telah kau ajari. Nasihat. Motivasi. Penyemangat. Teman. Pelajaran. Sahabat. Saudara. Musuh.
Mungkin aku hanya sebagian kecil dari bagian perjalanan hidupmu nanti, mungkin beberapa tahun lagi kau sudah tak ingat akan diriku. Tapi, aku? Tenang. Aku sudah terlatih untuk seperti ini, sudah terbiasa. Tak perlu kau hiraukan bagaimana perasaanku atau mungkin memang kau sudah tak mau tahu lagi. Satu hal yang pasti aku akan tetap selalu mengingatmu, menyelipkan namamu di dalam doa dan sujudku, menjadikan kau salah satu motivasiku agar menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Aku tak akan melupakanmu doakan saja akan selalu begitu. Seperti sahabatku yang dulu yang juga meninggalkanku sepertimu. Tanpa alasan, menghilang tiba-tiba, miss communication, janji hanya tinggal janji, hanya menunggu saat tertentu berharap dapat dipertemukan tanpa sengaja, atau mungkin hanya bisa memandangmu dari jauh. Tak berani menyapamu lagi sebentar lagi. Karena mungkin dulu hingga larut malam, kita masih asik bercerita tapi sekarang hanya mengatakan hai kepadamu pun tak mau. Karena takut mengganggu waktumu.
Mungkin sekarang aku hanya seseorang yang pernah ikut turut berada di perjalanan kehidupanmu, yang pernah ikut mewarnai kehidupanmu, atau aku hanya memberikan warna hitam kehidupanmu? Ntahlah, aku tak tau hanya kau yang bisa mengetahui itu. Melalui tulisan ini, aku meminta maaf sebesar-besarnya jika memang aku pernah salah kepadamu, baik kata, ucapan atau perbuatan. Mungkin sifatku yang terkadang kekanak-kanakan membuatmu kesal? Maaf. Satu kata kuucapkan maaf.
Selamat tinggal. Selamat tinggal untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Tapi berjanjilah saat beberapa tahun lagi kudengan namamu kau telah menjadi orang yang sukses sobat, karena aku akan bangga hal itu. Walau mungkin kita sudah tak saling mengenal, terpisah jarak, waktu atau mungkin terpisah alam? Hanya Tuhan yang tahu hal itu. Berharaplah Allah swt memanjangkan umur kita agar kita bisa bersama-sama mencapai kebahagiaan dan kesusksesan dunia dan akhirat. Aamiin Ya Rabb.
Mungkin selama ini aku berpura-pura tak peduli kepadamu sobat, tapi aku punya cara tersendiri. Di balik tak kepedulianku itu, tersimpan berjuta rasa khawatir terhdapmu, tersimpan rasa sayang yang amat dalam kepadamu sobat. Mungkin aku ego, namun sebenarnya bukan itu yang aku inginkan. Aku hanya ingin kau menjadi orang yang berhasil. Mungkin aku sering bersifat kekanak-kanakan, bukan berarti aku selalu seperti itu. Aku hanya ingin kau tidak terlalu serius menghadapi betapa sulitnya dunia ini, aku hanya ingin menghibur dirimu dengan caraku seperti itu yang mungkin kau tidak suka. Sekali lagi, maafkan.
Dan sekarang mungkin saatnya kita mulai fokus untuk mengejar masa depan kita dan aku kembali kepada komitmen awalku. Biarkan hanya aku dan Allah mengetahui apa komitmen awalku.
Kejarlah cita-citamu, manfaatkan waktu muda kita ini dengan mendapatkan apa yang kita harapkan dan inginkan, carilah teman, sahabat, yang sesuai dengan yang kau mau.
Pilihlah ia yang sesuai dengan hatimu.
Jangan takut untuk mengatakan apa yang telah kau pendam selama ini.
Pilihlah satu yang menurutmu terbaik. Hanya satu. Jadikan prioritasmu.
Tak perlu mengkhawatirkan orang lain yang telah mengikhlaskan.
Namun, tetaplah berada dalam jalan yang sesuai dengan syariat agama.
Jika memang usaha yang telah kau lakukan selama ini, masih gagal.
Itu bukan gagal, mungkin usaha dan doamu selama ini akan diganti oleh Allah swt dengan yang lebih baik lagi karena Dia memberi yang terbaik dari yang terbaik.
Tak perlu takut untuk menghubungiku, karena aku akan tetap menjadi sahabatmu sampai kapanpun.
Karena kusayang kau sampai kapanpun sebagai sahabatku.
Perselisihan kecil di antara kita mungkin hanya sebagai ujian bagi kita.
Namun, yakinlah tak pernah ada rasa benci atau kesalku kepadamu.
Karena kejujuran yang menyakitkan lebih baik daripada kebohongan yang meyenangkan.
Aku tak pernah marah kau seperti apa, tapi pikirkan dampaknya jika kau berhadapan dengan orang yang tak mudah dipahami.
Yakinlah, kau pasti bisa menjadi yang terbaik dari yang terbaik!
Terima kasih dan maaf.
Sometimes, I'm afraid to be happy because every time I'm happy, something goes wrong and hurts me - AN
-------------------------END------------------------
Post kali ini hanya iseng kok, ngga ada maksud tersembunyi atau apa. Kerjaan remaja labil yang lagi ngga ada kerjaan menunggu libur US hehe.
Jadi maaf ya kalo ada yang merasa gimana gitu, sebenernya ngga ada maksud tersembunyi dari postingan kali ini.
Doakan author ya semoga bisa lulus sesuatu gitu dan bisa menjadi yang lebih baik lagi:D hihi
Komitmen yang author buat tadi? Itu liat aja sampe selesai UN SMA nanti. Tolong readers ku siapapun yang membaca ini, ingatkan saya akan komitmen hingga lulus UN hihi...
Sekali lagi maaf jika ada salah kata, sesungguhnya ini hanya fiktif belaka dan tidak bersifat menyinggung.
Goodbye!
Salam kangen
Komentar
Posting Komentar