Selamat malam!
Kali ini bertemu lagi dengan postingan saya yang umumnya sangat-sangat tidak jelas. Ngga ada kerjaan. Insomnia. Alhasil ini dia postingan hehe:3
Kemarin itu nyepi loh, hatinya kalian ikutan nyepi juga ngga? *apa ini*
Baiklah, di malam yang sesunyi ini aku sendiri tiada yang menemani, wah kok jadi nyanyi(?). Maafkan diriku yang malem ini bener-bener ngga jelas😘.
Okeoke seriusan deh kali ini hehe, malem ini kharin akan ngebahas tentang let it go, ya iyalah dari judulnya aja udah gitu.
Yok mari!! Sekali lagi diingatkan bahwa semua ini tidak bermaksud menyindir atau hal lainnya, jika ada kesalahan atau kesamaan cerita atau dalam hal apapun itu semua tidak disengaja dan tidak ada maksud tersembunyi.
"Let it go"
Terdiri dari 3 kata, 7 huruf. Simple. Tapi artinya belum tentu sesimple kalimat itu. Dibalik kalimat tersebut menyimpan banyak rahasia, kesedihan, lara, duka, kepedihan, kekecewaan, yang mengharuskan untuk mengikhlaskan sesuatu walau pada beberapa orang mereka mengikhlaskan dengan arti ikhlas sebenarnya. Tapi banyak orang yang berucap kalimat itu, tapi hati mereka tak menerima keadaan sebenarnya. Keadaan untuk melepaskan sesuatu.
Sulit memang rasanya untuk melepaskan atau melupakan sesuatu yang telah kita harapkan dari lama, apalagi jika memang kita telah pernah merasakan angan-angan atau impian dan pertanda bahwa kita akan mendapatkan itu. Namun, pada akhirnya kita harus merelakannya. Sakit, memang. Nyesek terkadang. Terutama jika kita tidak mengetahui bahwa kita sudah harus melepaskan itu, terlambat mengetahui. Lebih sakit rasanya.
Namun, apa daya garis takdir dan nasib telah digoreskan oleh yang Maha Kuasa. Mungkin, kita memang telah ditakdirkan untuk rela melepaskannya, mungkin memang sesuatu itu bukan milik kita, mungkin milik orang lain, atau memang dia milik kita yang tertunda. Karena percayalah Allah swt selalu memberikan dan mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya. Jadi, yakinlah jika memang kau harus merelakan dan melepaskannya, ikhlaskanlah karena akan ada saatnya kau mendapatkan yang lebih dari itu, jauh lebih baik dari itu semua.
Atau mungkin kau tak menyadari jika memang yang terbaik itu berada di sampingmu? Namun, karena kau terlalu fokus terhadap sesuatu yang telah kau inginkan kau tak sadar jika yang terbaik telah diberikan kepadamu dan kau mengabaikannya atau sampai kau melepaskannya, sehingga yang terbaik tersebut pergi menghilang entah ke mana. Mungkin karena kau yang terlalu mengabaikannya atau karena dia yang terlalu capek diabaikan. Tapi yakinlah, bahwa kau akan selalu diberikan yang terbaik!
Jangan pernah menyesali sesuatu yang harus pergi, karena yakinlah akan ada gantinya yang jauh lebih baik.
Kau tidak akan pernah tahu apa itu, tapi yakinlah jika memang dia telah diharuskan untuk pergi, terima saja. Maish banyak kesempatan yang lain yang bisa kau gapai untuk mendapatkan jauh lebih baik.
Jangan pernah menyesali keputusan yang telah pernah kau ambil, karena yakinlah keputusan yang kau ambil tentu memiliki sebab dan akibatnya, yang seharusnya telah kau pikirkan matang-matang sebelum bertindak. Oleh karena itu, pikirkan lagi apa yang akan terjadi nantinya, jangan pernah berpikir orang tidak akan mengetahui keputusan yang kau ambil dengan maksud tersembunyi, "sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga" itulah ibarat kau memiliki maksud tersembunyi dibalik keputusan itu, pasti akan terbongkar pada saatnya seiring berjalannya waktu.
Jangan pernah meminta sesuatu kembali jika memang kaulah yang melepaskan itu, karena sesuatu yang pergi, meskipun ia kembali tak akan pernah sama lagi.
Diibaratkan benang, benang yang telah putus jika disambung lagi tentu akan berbeda rasanya jika benang yang belum pernah putus. Rasanya sangatlah berbeda.
Diibaratkan buku, jika kau memang sedang membaca sebuah buku itu, selesaikanlah jangan langsung kau lepaskan buku itu karena tidak menarik dan berpindah ke buku lain, karena jika memang kau tertarik kembali dengan buku itu kau akan mengulangnya kembali, namun rasanya tentu berbeda dengan kau membaca buku tersebut di awal hingga akhir dengan kau membacanya setengah-setengah. Tentu jika kau telah menghabiskan buku tersebut, ada 2 kemungkinan, kau tak akan pernah mengulanginya atau kau akan kembali ke buku itu untuk membacanya. Pikirkanlah sisi positif dan negatifnya, apa resiko yang akan kau terima, walau mungkin hanya sepele namun itu mungkin berdampak sangat besar.
Belajarlah untuk mengikhlaskan jika memang sesuatu tersebut harus pergi.
Tutupi ketidakikhlasanmu dan kecewamu itu dari dunia luar, biarkan hanya kau dan pencipta-Mu yang tahu apa isi hatimu & pikiranmu tentang melepaskan sesuatu tersebut. Walau terkadang menyakitkan untuk melepaskannya dan harus berpura-pura kau ikhlas, tapi tetaplah tersenyum dan optimis kau akan mendapatkan jauh lebih baik dan jangan pernah menyia-nyiakan suatu kesempatan yang baik! Let it go!
“Kejujuran yang menyakitkan lebih baik daripada kebohongan yang menyenangkan”
Komentar
Posting Komentar