Langsung ke konten utama

Green Canyon Lahat

Green Canyon, Lahat

Green Canyon versi Kabupaten Lahat ini terletak di Kecamatan Pulau Pinang, Gumay Ulu.
Tempat ini dapat dijangkau dari 2 jalan, melalui Gumay Ulu atau Pulau Pinang.

Tidak jauh dari pusat kabupaten Lahat, kurang lebih sekitar 15 - 20 menit, maka di sisi kanan jalan (jika kita dari arah jalan Kabupaten Lahat menuju Kota Pagaralam, tepatnya sebelum jembatan besar) kita akan menemukan gerbang bertuliskan "Green Canyon". Jarak dari gerbang ini menuju ke dalam kurang lebih sekitar 1-2 km. Perjalanan di sini cukup menantang, karena medan jalan yang cukup membuat perasaan deg deg ser (?) hahaha. Saran dari aku, lebih baik menggunakan kendaraan roda dua saja jika menuju ke sini. Karena jalan yang mungkin dapat dikatakan "pas-pasan" dan cukup berliku jika kita menggunakan kendaraan roda empat. Selama perjalanan dari gerbang ini menuju ke dalam, kita akan disuguhkan pemandangan sawah yang "nan jauh di bawah kita" di sisi kiri jalan dan di sisi kanan berupa dinding tebing. Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 - 15 menit, maka kita akan menemukan tulisan "Green Canyon" di sisi kanan jalan.

Jarak dari sini menuju ke Green Canyon kurang lebih 1 km dan cukup "naik-turun". Eittss, tenang, tapi kalian juga bisa sewa jasa ojek yang ada di sini. Pengemudinya warga sekitar sini kok, jadi jangan khawatir tersesat yaa. Biaya ojek berkisar antar Rp5.000,00 - Rp10.000,00 (murah banget kan ya!), tapi bagi kalian yang lebih mau dapet feel alamnya, aku saranin, jalan kaki aja, lebih seru! Selain Green Canyon, sebenarnya di sini juga ada Curup Panjang (curup: air terjun), tapi sayang, kami belum berkesempatan berkunjung ke Curup Panjang, yang katanya jauh lebih memesona dibandingkan Green Canyon, Lahat.

Sesampainya di area wisata, kita akan diminta untuk membayar biaya masuk sebesar Rp3.000,00 (harga ditulis pada saat Agustus 2020), lagi-lagi murah banget kan! Lalu, jika kita melanjutkan perjalanan (lurus terus) kita akan sampai ke Green Canyon, jika kita berbelok ke kanan di area wisata ini maka kita akan menuju Curup Panjang.

Green Canyon, Lahat
Pertama kali kita akan menemukan jembatan gantung. Bisa jadi spot foto juga nih bagi kalian yang mau berfoto di sini! Lalu, jika kita terus naik ke atas, kita akan disuguhkan pemandangan Green Canyon, Lahat dari atas. Bebatuan yang berbaris rapi di tepi sungai sungguh memesona. Jika kita turun lebih lanjut, maka kita dapat melihat jernihnya air yang menggoda untuk kita berenang di sana. Airnya jernih banget dan segerrr!! Pas banget pokoknya buat berenang atau sekadar main di sana. Lelah ataupun perasaan deg deg ser di perjalanan tadi cukup terbayarkan sesampainya kita di Green Canyon. Suasana sekitar yang masih hijau dan rindang turut membantu kita terhindar dari teriknya matahari yang bersinar. Tapi tetap disarankan di pagi hari aja yaa kalau berkunjung ke sini. Biar ga panas panas banget kalo mau berenang wkwk

Spot foto yang ada di Green Canyon ini juga cukup banyak. Dengan latar belakang bebatuan yang besar-besar ataupun jernihnya air sungai yang mengalir sudah dapat dikatakan lebih dari cukup untuk memiliki banyak koleksi foto di sini. Kalau berani, jangan lupa untuk berfoto di atas jembatan gantung yang berukuran lebih kecil, tepat di atas sungai ya!

Sampai di sini sebenarnya, langsung teringat akan pengalaman body rafting di Pangandaran. Jika dibandingkan Green Canyon yang ada di Pangandaran (catatan: ini murni opini penulis hehe), sebenarnya Green Canyon Lahat ini juga ga kalah saing! Apalagi kalau ada campur tangan baik pihak swasta ataupun pemerintah dalam hal pengelolaan objek wisata ini, terutama akses menuju ke sini, pastinya akan jauh lebih baik lagi dan bisa menarik lebih banyak pengunjung. Tempat yang juga cocok untuk melakukan body rafting jika dilengkapi dengan pengaman yang memadai.

Di sekitar Green Canyon Lahat ini juga terdapat beberapa pedagang yang menjual makanan/minuman. Jadi, ga perlu khawatir kalo kelaperan ya hehe.

Mungkin sekian tulisan kali ini, kalau ada yang perlu ditanyakan lebih lanjut silahkan hubungi saya.
Feel free to ask.
Thank you!




Numpang eksis dulu hehe, maaf foto yang ditampilin cuma ini, untuk yg di sungainya ga ditampilin hehe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...