Langsung ke konten utama

November

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya" - Imam Syafi'i


----------------------------

Detik itu...
Seolah menjadi sebuah tamparan keras yang memilukan baginya.
Seolah menjadi sebuah titik baliknya.
Ia seolah tersadar akan semua hal yang selama ini telah ia lakukan, mungkin telah melampaui batas...

Bagai tersambar petir di siang bolong, tanpa angin, tanpa hujan...
Semuanya terjadi begitu saja...
Terlalu cepat, seolah tak bisa dijelaskan menggunakan kata-kata...

Hari demi hari ia lalui dengan berbagai pertanyaan yang tak bisa terucap
Pertanyaan yang mungkin hanya ia dan Dia yang tahu
Pertanyaan yang mungkin jawabannya tak kan didapatkan sampai akhir hayat,
jawaban akan sebuah pertanyaan pengharapan yang telah lalu...


--------------------------------------------------------
Pada dasarnya, manusia itu seringkali berharap...
Berharap akan sesuatu...
Atau berharap akan seseorang...

Sering kali, manusia lupa...
Lupa akan semuanya hanya berada pada kuasa-Nya
Jika memang Dia berkehendak, mengapa tidak?
Tidak ada sesuatupun yang bisa menghalangi kehendak-Nya.

Sering kali, manusia juga menjadikan tumpuan harapan kepada seseorang yang tidak memiliki kuasa apapun, tanpa seizin-Nya, bahkan hanya untuk menolong diri sendiripun, tidak bisa.
Tapi lagi-lagi terkadang manusia lupa...
Dan memilih menjadikan orang lain sebagai tumpuan harapannya, bukan Dia.

Sedih, kecewa, terkadang rasa malu, turut jua bercampur, di saat kita sadar bahwa kita telah salah ataupun melampaui batas akan sebuah pengharapan itu.

Mengapa sedih?
Mengapa kecewa?
Mengapa malu?
Bukankah ia sendiri yang memulai semua itu?
Bukankah ia yang melupakan janji janji dengan Dia?

Janji-janji yang dulu pernah dibuat dengan Dia...
yang seolah akan selalu ditepati, perlahan mulai dilupakan...
Perlahan, tanpa sadar, ia semakin menjauh dengan Dia...
Menjauh bersama kenikmatan yang fana ini...
Melupakan Dia yang sesungguhnya selalu ada dan pemilik Kuasa atas segala hal yang terjadi di hidup ini...

Lalu,
Di saat semua harapan ia tak pernah terkabul,
Di saat semua realita ia tidak sesuai dengan ekspektasi,
Mengapa sedih? Mengapa kecewa? Mengapa malu?
Karena sejatinya, ia sendiri yang salah menempatkan pengharapan itu.

Tidak, di sini aku tidak menyalahkan ia untuk berharap.
Karena sejatinya, dengan adanya sebuah harapan, kita memiliki sebuah cita-cita dan usaha yang besar untuk meraihnya.
Namun, terkadang kita lupa bahwasanya pengharapan itu selayaknya hanya kepada Yang Maha Kuasa.
Biarkan tangan-Nya yang mengatur jalan cerita skenario kehidupan ini.
Berikan usaha yang terbaik.
Yakinlah kepada-Nya.
Berdoalah kepada-Nya.
Dan percayalah, bahwasanya ia selalu memberikan yang terbaik dari yang terbaik dan tidak pernah mengecewakan hamba-Nya.

Jika memang harapanmu itu yang terbaik, yakinlah suatu saat Dia akan mengabulkannya...
Dan bersyukurlah apabila harapanmu itu belu terkabul, mungkia ia sedang merencanakan skenario kehidupan yang jauh lebih baik, yang tak pernah terlintas di pikiranmu.
--------------------------------------------------------


Malam ini,
Awal November,
Akhir dari semua kisah itu,
Akhir dari pengharapannya yang salah,
Awal dari usahanya untuk kembali membenahi diri...

Terima kasih atas semua yang telah kau ajarkan.
Terima kasih atas rasa sakit yang kau berikan.
Karena rasa sakit itu, membuat ia tersadar kembali.
Terima kasih telah menyadarkan bahwa ia sudah menjauh kembali dari Dia...
Maaf akan segala hal.
Sampai jumpa jika memang Dia mengizinkan.
Jaga diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...