Langsung ke konten utama

Bertahan?

Jika pada akhirnya menyia-nyiakan, untuk apa mempertahankan?
Untuk apa dipertahankan, jika pada akhirnya akan disia-siakan?

Tak ada yang bisa memegang lisan, jangankan lisan, tulisan yang sudah dibubuhi tanda tangan di atas materai saja dapat dengan mudah diingkari. Lalu bagaimana dengan lisan? Tak ada bukti sama sekali. 

Jika memang pada akhirnya kau akan melepaskannya, untuk apa kau pura-pura mempertahankannya? Menghilang? Tak perlu menghilang, hadapi saja. Menghilang justru terlihat kau tak berani menghadapi sebuah masalah. Dengan lari apakah kau pikir akan terselesaikan? Tidak. 

"Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga"
Sepandai apapun kau menyembunyikannya tentu akan terlihat juga. Mungkin dia hanya berpura-pura tidak menyadari di depanmu. Namun, ia tahu lebih dari apa yang kau tahu dan kau pikirkan. 

Hidup ini singkat. Manfaatkan waktumu dengan berharga. Mencari kesenangan dunia dan akhirat. Jika memang kau pikir tak mampu lagi, lepaskan saja. Hidup ini pilihan, sulit atau mudah. Kau takut untuk melepaskannya? Mengapa? Takut kau tak mendapat penggantinya atau kau memang tak ingin melepaskannya karena tulus? Think again

Untuk apa bertahan jika pada akhirnya disia-siakan? Mencari yang tulus memang sulit, tapi yakinlah diantara berjuta umat ciptaan-Nya akan ada yang kau temukan. Mungkin ia sedang menguji kau, kau akan mempertahankan atau melepaskan? Bukan omongan yang ia inginkan, tapi bukti. Lisan tak bisa dipegang, bung. Bukti akan terlihat dengan jelas.

Menunggu? Memang sulit. Tapi yakinlah jika memang kau tulus, tentu akan menghasilkan hasil yang terbaik. Namun, jangan sampai kau menunggu dalam kebodohan. Jika memang ia patut kau tunggu dan pertahankan, teruskan perjuanganmu! Jangan takut ia tak memikirkanmu atau mengabaikanmu, ia tahu apa yang ia inginkan. Ia hanya membutuhkan bukti bukan omongan.








-------------------------FINISH-------------------------



Eyaaa selesai tulisan singkat gara-gara bosan sekali, bung. Maklum memanfaatkan baterai hape yg masih banyak sekali:v maklum jomblo, ga ada yg chat, jadi baterai hape full:3 satu keuntungan wkwk. Ga deng, jomblo sm taken sm aja kok, hape masih sepi(?) eh berasa kesepian. Abaikan, abaikan, saya tidak begitu wkwkwk. Selamat membaca!!!:3 maafkan diriku yang selalu menulis alay ea dan yang waktu itu minta nulis komedi gitu maafkan belom bisa:' huhu
Byebyeee!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...