Langsung ke konten utama

30 Oktober

30 Oktober 2015.
Tepat 44 tahun yang lalu, engkau dilahirkan.
Tepat 15 tahun 10 bulan 28 hari yang lalu, engkau melahirkan.

Happy birthday, mama!

Semua orang tahu betapa besar pengorbananmu untuk melahirkan seorang anak. Engkau rela bertaruh nyawa demi buah hatimu agar terlahir ke dunia, agar dapat merasakan indahnya dunia. Tentu peluh membasahi tubuhmu, walau aku tak dapat mengingat sedikitpun saat-saat itu. Tapi aku yakin, aku turut merasakan bahagia. Walau mungkin aku menyulitkan dirimu mulai sejak saat dikandungan, mencemaskanmu dan membuat khawatir dirimu. Tapi aku yakin engkau pasti tersenyum bahagia, saat mendengar tangis pertamaku.

15 tahun 10  bulan 28 hari,
aku sudah tinggal bersamamu ke dunia. Melewati manis pahitnya hidup ini, meski aku tahu tak seberapa pengalamanku akan pengalamanmu. Begitu panjang sudah perjuanganmu. Aku bersyukur kepada-Nya aku dilahirkan dari rahim seorang ibu sepertimu. Aku sangatlah bersyukur, tiada henti aku mengucap syukur, dilahirkan dari rahimmu, mendapatkan keluarga yang saling menyayangi. Dikelilingi orang-orang tersayang yang selalu ada dan mendukungku.

Aku takut, mama. Aku takut belum bisa menjadi apa yang kau inginkan, walau kau selalu mendukung apa yang kulakukan dan tidak pernah memaksakan apa kehendakmu. Tapi, aku takut jika aku tidak bisa menjadi harapanmu. Jangankan bermain fisik, berkata yang kasar saja engkau tak pernah, selalu penuh kasih sayang dan perhatian. Subhanallah, ya Allah aku sangat  bersyukur:') Doakan aku mama agar selalu bisa menjadi kebanggaanmu dan menjadi yang terbaik dari yang terbaik karena Allah swt. Aamiin

Mungkin di luar sana, saudaraku tak bisa merasakan lagi indahnya kasih sayang seorang ibu, mungkin banyak di luar sana yang merasa tidak ingin dilahirkan dari rahim ibunya yang sekarang, mungkin di luar sana banyak anak yang bertengkar dengan orang tuanya hanya hal sepele. 

Aku bukan bermaksud menasihati, bukan bermaksud menjadi sempurna, namun alangkah lebih baiknya jika kita menjalin hubungan yang baik dengan kedua orang tua kita, selalu mendoakan mereka. Bermasalah karena hal sepele? tidak perlu diributkan. Tentu kedua orang tua tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya, lalu mengapa lagi untuk dibantah? Jerih payah keringatnya selama ini demi anak-anaknya akankah dibayar dengan caci maki saja? Sungguh tragis. Dunia sekarang, sudah sungguh tragis, betapa banyak berita di media cetak maupun elektronik mengkisahkan tentang anak dan orang tua, yang bahkan tega membunuh orangtuanya. Tragis. Tega. Kejam. Mungkin banyak kata lain yang bisa menggambarkan selain itu.

Selalu senantiasa berdoa dan berharap agar selalu menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, menjadi anak yang sholeh dan sholehah serta dapat membanggakan mereka baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin Ya Rabb.





-----------------------------------------------------------------------------------------
Hehe udah selesai:3 maaf ya kalau agak gantung, maklum hilang ide di tengah jalan hehe. Dan maaf juga baru bisa nge-post di akhir bulan. Harusnya mau nge-post 2 tema bulan ini, satu tentang mama satu lagi tentang 'gitu' deh... 
Terima kasih juga untuk yang masih baca blog ini, walau link nya udah dihapus dari askfm hehe
Pokoknya sekali lagi maaf kalau ceritanya ga bagus, gantung, dan ngebosenin. Kritik dan saran selalu diterima baik melalui askfm atau pc hehe...

Selamat malam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...