Langsung ke konten utama

Jika kau harus pergi...

Jika kau harus pergi...
Untuk apa kau pernah berada di sisiku?
Untuk apa kau pernah membuatku bahagia?
Untuk apa kau pernah berhasil membuatku bangkit?
Untuk apa kau pernah memberi sebuah kenangan manis, jika pada akhirnya kau akan pergi begitu saja.


Awalnya aku mencoba untuk bertingkah tidak ingin mengenal dirimu dan bertingkah asing bagimu agar kau dan aku tak akan pernah mengenal secara dekat. Tapi apa daya mungkin memang telah ditakdirkan begitu, kau dan aku mulai dekat. Sebagai teman. Namun, saat itu aku masih mencoba menganggapmu sebagai orang asing yang hanya kukenal sesaat. Aku tidak mau peduli terhadapmu, karena aku terlalu takut mengulangi kejadian yang sama.
Terlalu takut terjatuh lagi. Terjatuh ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya.

Lama kita berteman seperti teman biasa. Aku masih menganggapmu teman seperti awal pertemuan kita yang tidak disengaja. Kurasa tak ada yang berbeda. Namun, ternyata aku salah besar. Salah nol besar. Saat kau mulai terasa menghilang dari kehidupanku walau sebentar aku mulai merasakan kesepian yang mendalam. Entahlah, mungkin kau hanya meninggalkanku sebentar. Tetapi, aku merasa kau meninggalkanku untuk waktu yang lama. Rasa gelisah itu mulai kembali lagi setelah lama tak hingga di hati ini.

Rasa yang kutakutkan untuk kembali kini kembali lagi. Namun, dengan orang yang berbeda. Di saat telah berhasil rasa gelisah itu hilang, sekarang datang lagi. Rencana awal di pertemuan kita yang telah kususun dan kutata baik sendirian agar rasa gelisah itu tak datang kembali. Sekarang, datang kembali. Rasa yang kutakutkan. 

Awalnya memang terasa biasa, namun kelamaan aku terbuai dan tidak sadar bahwa rasa biasa telah berubah menjadi rasa yang manis. Mungkin canda dan tawa itu sudah berubah menjadi sebuah 'monster' yang dapat berubah menjadi ganas saja kapanpun tak peduli situasi dan kondisi. Tak mengenal waktu.

Terlalu sakit jika pada akhirnya akan berujung seperti yang terdahulu. Manis di awal dan pada akhirnya akan pahit. Diperjuangkan di awal dan dibiarkan di akhir. Lebih baik tak mengenal sama sekali jika memang akan berakhir seperti itu. Lebih baik kau memilih dia yang memang mengharapkanmu daripada memilih seseorang yang tak bisa memberi kepastian. 


---------------------
Maaf sekali ya tulisan yang ini ngga bisa dilanjutin sekarang:') bingung mau nulis apa lagi hehe. Insya Allah kalo ada ide dilanjutin lagi deh

Sekali lagi, diingatkan bahwa tulisan ini hanya fiktif belaka tidak berdasarkan kisah nyata. Bagi pihak yang merasa sedikit tersinggung atau tersindir, sekali lagi mohon maaf karena memang tidak ada niat seperti itu.


Selamat Malam!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...