Langsung ke konten utama

Another Day with You

Ya, another day with you. Bersamamu. Walau aku tak mengharapkan hari itu di mana kita bersama kembali, walau hanya sebentar, dalam hitungan jam, tapi setidaknya itu termasuk another day with you. Tapi, entah mengapa aku merasa ada yang berbeda…

Sangat berbeda. Berbeda jauh dari terakhir kali kita bertemu. Pertemuan yang tak pernah diharapkan, justru terjadi. Di saat dulu ku mengharapkan sebuah pertemuan denganmu, justru pertemuan itu tak pernah terjadi.

Bertemu denganmu secara tidak sengaja, membuat hatiku yang semula telah melupakanmu kembali merasakan sesuatu yang dulu pernah kurasakan. Namun, pikiranku terus berkata tidak, tapi apa daya hati berkata lain. Berusaha kukuatkan hatiku untuk mengikuti pikiranku untuk mengatakan tidak, agar rasa yang dulu pernah hinggap di hatiku kini tidak hinggap lagi.

Walau kita sudah lama tak berjumpa dan ditemukan dengan pertemuan yang tak diharapkan, kau masih seperti yang dulu, tak banyak yang jauh berubah darimu. 

Kita habiskan waktu dalam diam. Sibuk dengan pikiran kita masing-masing, menatap ke arah yang berbeda, diiringi dengan hujan yang membasahi kota, layaknya film yang sedang diputarkan di sebuah televisi. Namun, kenyataannya itulah yang terjadi.

Kau duduk bersamaku, melalui pertemuan yang tak penah terkira. Another day with you.

Hatiku merasa biasa saja berjumpa denganmu, tak seperti dulu. Walau kadang aku harus berusaha untuk mengeraskan hatiku agar sejalan dengan pikiranku, menata hatiku kembali agar aku tak jatuh ke lubang yang sama kedua kalinya. 

Tak pernah terbayang di pikiranku bahwa kita akan pernah bertemu dengan cara seperti ini. Mungkin hatiku mulai bisa melupakanmu. Sudah terbiasa tersendiri. Mulai terlatih dengan kebiasaan seperti ini. Tapi, kau datang kembali walau hanya sebentar. Pembicaraan yang ringan diiringi dengan canda tawa sesekali di pertemuan tak sengaja kita, membuatku yang awalnya merasa canggung mulai terbiasa dengan pembicaraan kita. Walau terkadang sesekali aku teringat kembali bagaimana kita dahulu. Namun, aku terus mencoba hatiku untuk tetap sama dengan pikiranku. Mencoba menganggap semuanya biasa, tak ada yang istimewa seperti dulu. 

Aku selalu berdoa kepada-Nya agar Dia mampu meneguhkan hatiku, karena sesungguhnya Dia-lah Zat yang Maha Membolak balikkan hati. 

Meski terkadang aku dilema antara harus melupakanmu atau harus mengenangmu dalam pikiran dan hatiku dan tak ada seorang pun yang mengetahui, atau aku harus memilih yang lain, yang selalu ada untukku.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...