Langsung ke konten utama

Bismillah

Assalamu'alaikum!!!
Apa kabar?!! Kali ini kayaknya kita renungan aja dulu yok.

Coba deh kalian renungin, berapa banyak dosa yang udah kita buat sejak kita lahir, terutama dosa ke orang tua kita. Itu udah banyak banget :') berapa kali kita pernah ngelawan perkataan orang tua kita? Berapa kali kita udah pernah ga nuruti perintah dia? Berapa kali kita ngucapin kata "ah" ke orang tua kita? Berapa kali juga kita udah marahin mereka? :"

Ibu, merekalah yang melahirkan kita ke dunia ini, membawa kita selamakurang lebih 9 bulan di perutnya, ke mana pun dia kita selalu ikut, dia menyayangi kita, dia pun rela mengorbankan nyawanya demi kita. Tapi, di saat dia menyuruh kita untuk melakukan sesuatu, terkadang kita tidak mau melakukannya, justru malah terkadang perkataan kita menyakiti perasaannya. Tapi, di saat kita sakit, dia selalu ada di samping kita, sewaktu kecil dia juga yang merawat kita, mengajari kita di rumah. Sungguh, betapa besar pengorbanannya. Tapi, apakah kita mampu membalas jasanya?

Berapa banyak dosa yang telah kita perbuat selama hidup? Apakah kita sudah bisa menunaikan sholat 5 waktu? Kita rela menghabiskan waktu untuk bermain, tetapi untuk sholat yang hanya kurang lebih 10 menit, tetapi terkadang kita susah untuk melakukannya. Kita bisa membaca novel yg tebal, tetapi untuk membaca Al-quran satu halaman setiap hari terasa sulit.

Menyimak orang yang sedang membaca Al-quran sama besar pahalanya dengan membaca Al-quran, tetapi mengapa di saat ayat-ayat suci Al-quran didengarkan, kita terkadang masih tidak menyimak.

Bersyukurlah karena kita memiliki mata yg sehat untuk membaca Al-quran, memiliki mulut untuk melantunkan ayat suci Al-quran. Sungguh jika kita merenungkan berapa banyak dosa yang telah diperbuat oleh kita, mungkin tidak akan terhitung.

Jika memang ajal sudah sampai, maka kita akan sendirian di dalam tempat yang gelap, sempit, tidak ada teman. Tidak ada apa-apa, hanya gelap, sendiri, tanpa ada yang menemani. Yang menemani & membantu kita hanyalah amal perbuatan kita selama hidup, kita tidak bisa lagi ingin kembali ke dunia untuk memperbaiki kesalahan atau memperingatkan keluarga kita. Tidak bisa, semua sudah telat. Telat. Hanya kita sendiri. Harta, teman, sahabat, keluarga sekali pun tidak akan bisa kita bawa ke liang lahat untuk menemani kita.

Jika memang adzan telah dikumandangkan, lalu kalian mendengarkannya. Tidakkah kalian berhenti melakukan sebuah aktifitas dan bersergera mengambil air wudhu? Berhentikah kalian? Mungkin hanya beberapa orang yang seperti itu. Di saat teman atau keluarga kalian pergi sholat, apakah kalian ikut dengannya? Mungkin sebagian iya, sebagian tidak. Apakah sholat hanya tergantung kepada teman atau keluarga atau seseorang? Jawabannya Tidak. Seharusnya, kita bisa mengatur diri sendiri tanpa bergantung ke orang lain.

Memang tidak ada manusia yg sempurna & luput dari sebuah kesalahan, tapi kita sama, kita semua sama di mata Allah swt. derajat kita sama, tidak ada yang berbeda. Namun terkadang, manusia lah yg membeda-bedakan derajat seseorang, yang terkadang dilihat berdasarkan harta, ataupun jabatan. Kita memang tidak sempurna, tentu memiliki keburukan. Namun, berusahalah untuk memperbaiki kesalahan itu. Allah swt. saja bisa memaafkan kesalahan umatNya, lalu kita sesama manusia, mengapa tidak bisa saling memaafkan?

Kami sadar Ya Allah, kami memiliki banyak kesalahan, kepada-Mu, kepada kedua orang tua kami, kepada keluarga kami, kepada teman-teman kami, Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami yang telah kami perbuat selama ini. Amin.

Sekian.
Wassalamu'alaikum.
Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau menyinggung perasaan. Kepada Allah saya mohon ampun. ☺

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Cerita Hidup: Kedokteran atau STAN

Ah, baru beberapa hari juga aku meninggalkannya.. Aku rindu. Dulu, setiap kembali ke sana, aku merasa sedih. Sekarang? Meninggalkannya ternyata begitu berat jua. Bintaro... Tempatku belajar ilmu kehidupan selama kurang lebih satu tahun.. Politeknik Keuangan Negara STAN, Kampus Ali Wardhana... Kampus kebanggaanku! Ya, aku sangat bersyukur dan bangga karena Allah telah memberikanku kesempatan untuk berkuliah di kampus ini. Kampus impian begitu banyak orang. Kampus dimana yang mengajarkan aku untuk semakin banyak bersyukur atas nikmat-Nya. Miniatur Indonesia? Hm.. bisa jadi. 20 Juli 2018 Tepat hari itu aku mengundurkan diri dari Politeknik Keuangan Negara STAN. Sedih bercampur haru menjadi satu di hari itu. Rasanya berat juga meninggalkan semua yang ada di sana. Teman-teman, dosen, lingkungan kampus, dan semua hal yang ada di sana... Serta semua hal yang bermula di sana... Hari itu, menjadi awal bagiku untuk memulai kembali lembaran baru dari kisah kehid...

SMP Negeri 1 Palembang

Assalamu'alaikum! Post kali ini akan membahas singkat tentang SMP Negeri 1 Palembang yang merupakan SMP tercintaku!!:3  Post di sini juga berdasarkan pengalaman pribadi yaa~ Mari mulai SMP Negeri 1 Palembang aka spensa palembang, merupakan satu-satunya SMP peninggalan zaman Belanda di Kota Palembang. Hal ini terbukti dengan gedung bangunan lama yang bergaya zaman Belanda dengan pintu & jendela yang besar dan panjang. SMP Negeri 1 Palembang berlokasi di Jalan Pangeran Ario Kesuma Abdurohim, Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Dulunya SMP Negeri 1 Palembang merupakan salah satu sekolah RSBI, namun semenjak RSBI dihapuskan SMP Negeri 1 Palembang tetap menjadi sekolah unggulan & favorit di Palembang. Dulu spensa pernah memiliki 2 jenis kelas yaitu, reguler dan bilingual. Namun, semenjak tahun 2010-2011 saat masih ada program RSBI, spensa sepenuhnya menggunakan program bilingual, kelas reguler dihapuskan. Lalu, setelah program RSBI dihapuskan ya be...

2020

Here's a recap of 2020 ... 2020 Pandemi yang mendominasi... 16 Maret 2020... Pertama kali semua kegiatan perkuliahan secara tatap muka dihentikan... Semua kegiatan di luar perkuliahan, Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, turut dihentikan... Maret - Mei masih hangat akan berita lockdown , PSBB, beserta berbagai protokol kesehatan lainnya... Akhir Mei, lebaran datang menghampiri... Juli - Agustus, tertarik akan berbagai isu perkuliahan yang akan segera dimulai atau yang sempat tertunda September - Desember, seolah sudah kembali "normal", " new normal" diiringi dengan berbagai "Adaptasi Kebiasaan Baru"... Terima kasih, 2020 telah... mengajarkan aku untuk semakin menghargai semuanya, mempertemukan aku dengan orang-orang hebat, semakin menyadarkan aku di atas langit masih ada langit, meyakinkan aku bahwa semua orang punya prinsip dan cara bahagianya masing-masing, berhasil membuatku untuk mengikhlaskan, menamparku bahwa untuk selalu belajar dalam segala h...